Rabu, 21 Juli 2010

gangguan tidur

Gangguan Tidur
Sebagian besar masalah tidur yang menetap ditandai dengan tidur yang berlebihan / kesulitan untuk mulai tidur atau tidur yang cukup.
Tidur berlebihan, penderita narkolepsi ( penyakit kronik disertai serangan-serangan mengantukdan tidur ) satu /lebih hal berikut :
1. Katapleksi : hilang tonus otot mendadak, diinduksi oleh emosi atau ransangan mendadak.
2. Serangan tidur : serangan tidur sesaat yang tidak terkontrol.
3. Paralisis tidur : saat berjalan atau saat peralihan menjelang tidur, penderita tidak mampu bergerak
4. Halusinasi hipnagogik atau hipnopompik : persepsi visual atau auditorik yang salah sesaat sebelum tidur atau menjelang terbangun

• Penderita sindroma sleep apnea dapat mengalami :
“Restless sleep”, mengompol, impotensi, nyeri kepala pagi hari, gangguan memori, problem belajar, mendengkur kuat, dan hipotensi

• Penderita insomnia tidak dapat tidur pada malam hari, mengalami kesulitan untuk tetap tidur/ terbangun lebih dini.

Pemeriksaan penderita gangguan tidur biasanya normal . Meskipun demikian harus diberikan perhatian khusus untuk:
1. Bentuk tubuh dan ukuran leher , kebanyakan penderita usia menengah dengan”sleep apnea” adalah pria dengan obesitas dan leher yang tebal. Pembesaran tonsil atau kelainan faring lainnya kadang ikut berperan dalam “sleep apnea”.
2. Gangguan memori sering terjadi pada penderita “sleep apnea”.
3. Kelainan rahang (mikrognatia atau retrognasia) merupakan prediposisi untuk terjadinya “sleep apnea”.
4. Stigmata hipotirodisme atau akromegali
5. Hipertensi dan aritmia ( khususnya pada malam hari ) berkaitan dengan “sleep apnea”.

Pengobatan
1. Turunkan berat badan, pengobatan dengan stimulansia pernafasan, tonsilektomi, palatofaringoplasti, dan bila perlu trakheostomi dapat dipertimbangkan pada pengobatan “sleep apnea” obstruktiva. CPAP (“continuous positive air way pressure”) pada malam hari sangat membantu pengobatan dan mengurangi rasa mengantuk pada siang hari.
2. Sering tidur sejenak dan obat-obat stimulansia seperti pemoline dan methylphenidate, dipergunakan pada narkolepsi. Antidepresi trisiklik seperti clomipramine digunakan pada katapleksi.
3. Pengobatan insomnia sulit dan harus dirancang secara individual. Beberapa langkah pengobatan :
• Manipulasi lingkungan seperti mengubah waktu tidur, olahraga sore hari, mandi air hangat sebelum tidur
• Teknik relaksasi
• Psikoterapi
• Obat-obat hipnotika jangka pendek
Gangguan tidur yang lainnya :
• Somnabulisme (berjalan waktu tidur), “night terrors” dan mimpi buruk (“ nightmares”), mengompol, dan mioklonus ( kelojot, kejang dan melemasnya otot berulang-ulang ) malam hari.
Pesan tambahan untuk penderita insomnia :
1. Tidurlah tiap malam pada jam yang sama dan bangun tiap pagi pada jam yang sama pula
2. Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur ( jangan untuk makan, membaca)
3. Jangan makan terlalu banyak menjelang tidur
4. Jangan menggunakan alcohol sebagai obat hipnotika
5. Bila tidak dapat tidur setelah beberapa waktu ( 40 menit ), bangun dan kerjakan sesuatu.

daftar pustaka

( Weiner,L Howard. 2001.Buku Saku Neurologi. Edisi ke-5.Jakarta : EGC )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar