Kamis, 17 Februari 2011

Eritrasma

Pengertian
Eritrasma adalah penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang disebabkan oleh Corynebacterium minitussismus, ditandai dengan adanya lesi berupa eritema dan skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipat paha.
Gejala klinik
• Lesi kulit dapat berukuran sebesar miliar sampai plakat
• Lesi eritroskuama, berskuama halus kadang-kadang dapat terlihat merah kecoklatan
• Skuama kering yang yang halus menutupi lesi dan pada perabaan terasa berlemak
Pemeriksaan penunjang
• Lampu wood
• Kerokan kulit
Penatalaksanaan
• Eritromisin 1 gram sehari (4x250 gram untuk 2-3 minggu)
• Imidazol topical : klortimazol, mikonazol
• asam fusidat topical
Prognosis
Prognosis cukup baik, bila semua lesi diobati dengan tekun dan menyeluruh
Pencegahan
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya eritrasma:
Menjaga kebersihan badan
Menjaga agar kulit tetap kering
Menggunakan pakaian yang bersih dengan bahan yang menyerap keringat
Menghindari panas atau kelembaban yang berlebihan.

REFERENSI

Djuanda, Adhi,dkk. 2007. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Edisi Kelima.Jakarta: FKUI

KANDIDOSIS

Pengertian
Kandidosis adalah penyakit jamur, yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh spesies Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru-paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septicemia endokarditis, atau meningitis.

Epidemiologi
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai saprofit. Gambaran klinisnya bermacam-macam sehingga tidak diketahui data-data penyebarannya dengan tepat.
Etiologi
Yang tersering sebagai penyebab ialah Candida albicans yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina, dan feses orang normal. Sebagai penyebab endokarditis kandidosis ialah C.parapsilosis dan penyebab kandidosis septikemia adalah C. tropicalis
Klasifikasi
Berdasarkan tempat yang terkena CONANT, dkk (1971), membaginya sebagai berikut :
Kandidosis selaput lendir :
1. Kandidosis oral (thrush)
2. Perleche
3. Vulvoganitis
4. Balanitis atau balanopostitis
5. Kandidosis mukokutan kronik
6. Kandidosis bronkopulmonar dan paru
Kandidosis kutis :
1. Lokalisata : a. daerah intertriginosa
b. daerah perianal
2. Generalisata
3. Paronikia dan onikomikosis
4. Kandidosis kutis granulomatosa
Kandidosis sistemik :
1. Endokarditis
2. Meningitis
3. Pielonefritis
4. Septikemia

Patofisiologi
Penurunan kekebalan selular dan system fagositosis

Candida yang saprofit menyebabkan penyakit

Faktor yang berperan dalam perubahan komensal menjadi patogen ( faktor risiko )

Invasi lokal oleh ragi dan pseudohifa

Gejala klinis
Kandidosis intertriginosa :
Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara, anatara jari tangan atau kaki, glans penis, dan umbilicus, berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosa.
Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosif, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer.

Pemeriksaan penunjang
1. Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan laruttan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu
2. Pemeriksaan biakan :
Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotic (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37 ˚C, koloni tumbuh setelah 24 jam -48 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.

Penatalaksanaan
Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi
Medikamentosa :
1. Topical:
• Larutan ungu gentian ½-1 % untuk selaput lendir,1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari
• Nistatin : berupa krim, salep, emulsi
• Amfoterisin B
• Grup azol antara lain :
o Mikonazol 2% berupa krim atau bedak
o Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim
o Tiokonazol, butonazol, isokonazol
o Siklopiroksolamin 1% larutan, krim
o Antimikotik yang lain yang berspektrum luas
2. Sistemik :
• Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap oleh usus
• Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidosis sistemik
• Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2x200 mg selama 5 hari atau dengan itrakonazol 2x200 mg dosis tunggal atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal

Prognosis
Umumnya baik, bergantung pada berat ringannya faktor predisposisi


REFERENSI
Djuanda, Adhi,dkk. 2007. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Edisi Kelima.Jakarta: FKUI